27 September 2009

Love... Love... Love... Stupidity

Hai... apa kabar.
Mau update blog dulu ah, kebetulan ada something buat dipikirkan.

ceritanya ada seorang cowok, dia sudah berpacaran selama beberapa tahun dan mereka sangat harmonis. Mereka tampak saling sayang dan saling mencintai. Namun entah kenapa pada suatu ketika mereka berpisah. Putus. Si cewek tak lama kemudian jadia lagi sama cowok lain sementara si cowok juga jadian lagi sama cewek lain.
Gua sih berpikir bahwa, wah bagus berarti mereka mulai bisa menjalani hidup baru dan meninggalkan kenangan yang lama. Namun seiring berjalannya waktu sesuatu mulai membentuk sebuah tanda tanya. Apakah mereka, cowok dengan cewek barunya ini, benar-benar saling mencintai? apakah cowok ini benar-benar mencintai si cewek ataukah ada maksud yang menyiratkan kalimat "Ini loh, gua putus sama elo gua masih bisa dapet cewek yang lebih cantik dari lo!" Yup, pamer dan balas dendam!
Jika pada akhirnya maksud si cowok jadian sama cewek lain hanya untuk pamer dan balas dendam rasanya tidak adil bagi si cewek.
Kadang gua membaca cerita, melihat teman dan menonton kisah tentang seorang cowok atau cewek yang diputusin lalu mereka bales dendam dengan jadian sama orang lain untuk balas dendam. Dipamer-pamerin ke orang-orang pacar barunya, bermanja-manjaan sama pacar barunya, padahal hatinya nggak sama sekali berlabuh sama tuh orang. Rasanya kejam, rasanya menyakitkan jika si pacar baru itu mengetahui kebenarannya. Apalagi mereka hanya dijadikan pelampiasan.


"Terlalu sadis caramu. Menjadikan diriku
pelampiasan cintamu, agar dia kembali padamu
tanpa peduli sakitnya aku."

Afgan - Sadis
Why? bisa gak sih kita nggak perlu cari pelampiasan? Cinta membuat orang menjadi bodoh! Bener banget! Cinta membawa orang terbang ke awan-awan dan meninggalkan daratan yang bernama realita. Sehingga ketika sebuah petir kenyataan menyambar kita dan menghempaskan kita ke kembali ke daratan realita, yang hanya kita bisa rasakan hanyalah luka hati yang serius.
Dan efek dari itu bisa terjadi banyak. Depresi, hilangnya semangat hidup, bahkan sampai bunuh diri (Ingat cewek yang bunuh diri karena ditinggal pacarnya kawin?). Itu bisa terjadi.
Gua belum pernah pacaran sebelumnya sehingga mungkin belum pernah merasakan bagaimana sakitnya ditinggal cinta. Namun kenapa kita terlalu sering meninggalkan realita. ketika rasa senang menyelimuti pikiran kita maka kita kembali melompat meninggalkan kehidupan nyata.
Why? Kenapa orang kalo sudah cinta suka lupa bahwa suatu saat mereka bisa saja ditinggalkan. Well, memang nggak banyak-banyak amat kejadian yang seperti itu. Tapi pasti ada.
Cinta palsu.
Cinta yang diberikan cewek-cewek cantik untuk para bapak-bapak konglomerat. Demi harta mereka rela menanggalkan pakaian mereka dan ditimpa tubuh orang yang tidak mereka sukai.
Ada temen gua yang sangkin depresinya ditinggal pacar sampai berat badannya turun. Ada lagi temennya dari temen gua yang sudah percaya mati sama pacarnya dan begitu diputusin dia jadi menganggap cinta itu main-main. Ada lagi temen gua yang gara-gara diputusin ceweknya jadi playboy. Hehehe... korban-korban cinta. Korban-korban dari petir kenyataan.
Dan kembali lagi ke awal. Pelampiasan. Semoga mereka yang jadian dengan orang hanya sebagai sebuah pelampiasan bisa berubah dan belajar untuk benar-benar mencintai orang yang mereka pacari sekarang. Bukan memberikan omong kosong demi sebuah balas dendam.
Dari pada begitu, jauh lebih baik jika kita bangkit berdiri dan berjalan penuh percaya diri melanjutkan hidup. Membuktikan pada dunia siapa diri kita. Menunjukan pada semua orang bahwa kita berharga dan hebat. Menunjukan pada mereka yang meninggalkan kita bahwa: "Gak ada elo gua masih bisa hidup kok."





Sebuah catatan seseorang yang tidak mengerti cinta
http://www.emocutez.com http://www.emocutez.com
Picture : google.com

Related Posts

There are no comments on post : Love... Love... Love... Stupidity

Post a Comment