27 September 2012

Mencoba Mengalami Kerja

Picture : wallpaperswide.com

Teman dari teman gua yang sekarang ini menjadi teman gua juga, tanpa perlu lagi perantara teman gua yang itu menawarkan pekerjaan yang benar-benar tidak sesuai dengan kepribadian gua. Bagaimana nggak, gua yang terlahir sebagai seseorang yang lebih suka mendengar daripada berbicara ditawari pekerjaan yang menuntut gua untuk berkomunikasi aktif. Ya, teman gua itu menawarkan pekerjaan sebagai marketing disebuah perusahaan mobil Jepang, yang intinya gua bakalan dagang mobil. What a dare!

Gua malah sampai lupa kronologisnya bagaimana dari yang cuma ngobrol casual berubah jadi ngomongin masalah menawarkan pekerjaan ke gua. Tapi yang jelas cara persuasi teman gua itu bener-bener keren dan sanggup menarik minat gua yang tadinya terkubur dalam lumpur kemalasan dan ketidakpedulian, kepermukaan ketertarikan. Teman gua itu mempersuasi gua akan besarnya gaji serta besarnya komisi yang didapat. Bahwa finansial gua akan terjamin seiring dengan jaminan kemampuan gua dalam ngerayu orang buat beli mobil.

Akhirnya gua memutuskan untuk mengikuti saran dia untuk melamar diperusahaan tempat dia bekerja. Tepatnya senin besok gua bakalan bersiap untuk mengajukan lamaran kerja gua sebagai marketing a.k.a pedagang mobil. Alasan paling utama sih karena gua emang pengen kerja. Umur 23 tahun dan tidak-berpekerjaan itu sangat tidak cool menurut gua. Jadi dibanding gua nganggur aja nggak jelas, yang mungkin saja mengarah kesesuatu yang asusila atau pidana, lebih baik gua bekerja. Alasan lainnya adalah gua ingin menyerap ilmu disana. Gua ingin belajar bagaimana berkomunikasi dengan baik dan bagaimana merayu orang supaya mau beli dagangan kita. Karena mungkin itu yang sampai saat ini gua belum pandai.

Alasan lainnya adalah, malu cuuuuy minta duid mulu sama orang tua. Gila deh, gua sudah sanggup menghamili anak orang, artinya gua udah sanggup juga untuk membiayain anak orang (Analogi berlebihan). Intinya gua sudah besar dan sudah tidak pantas lagi menadahkan tangan gua kepada orang tua gua. Laginya kan kalo minta duid sama ortu, gua cuma dapet beberapa ratus ribu, hiiih, mendingan minta duid sama perusahaan, bisa dapat beberapa juta, wuakakakakka...

Alasan terakhir adalah karena Dunia kerja adalah salah satu keinginan hidup gua. Menjadi manusia berpakaian kemeja kerah putih dan berdasi adalah salah satu style gaya hidup yang ingin gua alami secara realita. Walaupun kemungkinan ini bukan menjadi pekerjaan yang permanen. Menjadi seorang pekerja juga mau nggak mau memaksa gua untuk merusak tatanan hidup gua. Gua yang terbiasa tidur jam 4 pagi dan bangun jam 12 siang, akan dipaksa untuk tidur jam 10 malam dan bangun jam 5 pagi. Yang artinya hidup gua akan dikondisikan kembali kekeadaan hidup manusia normal.

Pada akhirnya, apapun yang akan gua hadapi nanti, jika gua keterima kerja, gua akan menghadapinya dengan santai. Karena ini baru pengalaman pertama gua, gua tidak harus menjadi sempurna, karena pertama itu adalah pelajaran, kesempurnaan bukanlah sesuatu yang didapat pertama. Dan seberat apapun pekerjaan gua nanti, jika gua sanggup menjalankannya dan jika tidak mengakibatkan kematian, gua akan menjalaninya dengan santai. Life is too short to be so serious like batman. Be Joker and be fun.

Dan oleh karena itu, gua berani mengatakan : Gua Siap Untuk Bekerja.

Wish me luck, guys!




Related Posts

There are 8 comments on post : Mencoba Mengalami Kerja

Dihas Enrico said... (Reply)

kadang dalam bekerja bukan skill yg dibutuhkan namun keikhlasan menjalankan pekerjaan dnegan sebaik-baiknya...
:)

-Gek- said... (Reply)

gue suka gaya loe. semangat!

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" said... (Reply)

nambahin komennya Dihas...

Untuk bisa ikhlas, ada baiknya juga kita milih pekerjaan yang sesuai minat. Walau panjang dan terjal jalannya, ketika kita dapatinnya, jalaninnya bisa ikhlas dan serasa lagi liburan.... :)

Ellious Grinsant said... (Reply)

@ Dihas Enrico

Setuju... cuma kalo ikhlas tanpa skill, kan sama juga bo'ong, hehehe...

Ellious Grinsant said... (Reply)

@ -Gek-

Makasih, kakaaaaak, wuakakakakak...

Ellious Grinsant said... (Reply)

@ 1mmanuel'Z-Note5

Setuju juga, cuma seringnya orang berputar dulu sebelum tiba di pekerjaan yang berhubungan dengan minatnya, hehehe...

Audrey Subrata said... (Reply)

semangat kakkkkkkk. gua juga jadi galau nih gua kan manusia mager (males gerak) dan beberapa tahun lagi gua harus masuk ke realita yaitu dunia kerja hiks, maunya jadi remaja aja terus kalo bisa enak soalnya. dunia memang keras. :')

Hennyyarica said... (Reply)

yeah, welcome to the real world El! kalo menurut pengamatanku nih, kayaknya kalo kerja di perusahaan swasta emang dasarnya harus "jualan" dulu gitu. Enggak di bank, perusahaan asuransi, automotif, leasing, bahkan mau punya usaha sendiri pun harus jualan dulu. Setelah dipikir-pikir ya emang penting buat karier kok. Biasanya kan yang begitu ada target perbulannya sih, tapi jalani aja dulu. Kalau mau diturutin nggak bisa nawarin ke orang, ga bisa ngomong, ga ngerti caranya jangan terlalu dipikirin. Orang yang mau sukses itu nggak pernah berhenti belajar :)

Post a Comment