16 April 2019

Selingkuh : Kenapa dan Untuk Apa?

google

Kenapa kita selingkuh?

Sebuah pertanyaan yang terkadang mengganjal gua untuk memberikan sebuah argumen personal.
Kita adalah mahluk visual. Ya walaupun kata "mahluk visual" lebih tepat disandingkan ke laki-laki, namun pada dasarnya kedua gender tersebut memiliki dasar sifat yang sama, walaupun dengan presentase yang berbeda.

Gua mengakui memiliki kelemahan dalam melihat sesuatu yang indah. Apapun yang berpenampilan menarik pasti akan mampu menarik mata gua ke sudut untuk memperhatikannya lebih lama. Apa yang gua alami dan lakukan ini mungkin juga dilakukan oleh sebagian besar orang diluar sana. Karena pada alaminya kita tertarik melihat yang bagus-bagus.

Atas dasar konsep diatas itulah gua mencoba membawa hal ini kedalam ranah sebuah 'hubungan'. Ketika kita sudah bersanding, baik untuk sementara atau tetap dengan seseorang, kita akan selalu tergoda untuk melihat yang baru. Mengeksplore hati yang baru, menjelajah kehidupannya, menikmati kemenarikannya, terhanyut dalam pesonanya. Sebuah hal yang secara perlahan menarik kita pada sebuah fase yang bernama selingkuh.

Atau ketika apa yang sudah kita genggam tidak menarik lagi. Saat itulah kita mencoba mencari sentuhan baru yang berbeda. Kita mencoba mencari rasa dan sensasi baru yang berbeda. Konyol aja kalo kita mencari rasa dan sensasi yang sama. Kenapa berbeda? karena perbedaan akan selalu menjadi yang paling menarik. Ketika kita menatap mata yang berbeda, menyentuh dinding tubuh yang berbeda, mengecup rasa yang berbeda. Semua itu memberikan rasa yang menarik, walaupun disaat yang bersamaan mengkhawatirkan.

Kita terhisap dalam visual baru, terhisap dalam fantasi baru, terhisap dalam sensasi baru. Bersama dia yang berbeda. Tangan kita menggenggam, hati kita bertaut, pikiran bergejolak, jiwa berhasrat. Dan atas dasar persetujuan kedua belah pihak kita memulai hubungan baru. Lalu begitu kita menyadarinya ada nama dari semua itu: Selingkuh.

Gua sebagai salah satu orang yang tidak atau belum mempercayai apa itu cinta, masih belum bisa menyelami makna selingkuh lebih dalam. Nggak tau, apakah menjelajah bibir orang di hari senin dan menjelajah bibir yang berbeda di hari rabu tanpa terikat persaan bisa dikategorikan selingkuh? Gua rasa sih enggak. Karena yang gua rasakan selama ini hanyalah kesemuan.

Namun pada akhirnya gua mencoba untuk mengenal. Apa itu selingkuh? Bagaimana dia bekerja. Sebuah perasaan sayang yang disembunyikan dari dunia. Sebuah hubungan yang disembunyikan dari dia yang kita sebut pasangan. Mengapa kita selingkuh? apakah untuk mencari rasa baru? atau mencari perbaikan?

Dia yang kita kenal sudah tidak lagi menarik, sudah tidak lagi menyenangkan, sudah membosankan, sudah hambar. Lalu mengapa kita mempertahankan?
Lalu mengapa kita selingkuh?
Untuk apa?
Apakah ini berakhir pada sebuah formula kasih sayang yang baru, atau untuk merevisi dan menemukan nilai baru dalam hubungan kita yang sudah lama terjalin?

Apa itu rasa baru? Birahi? Kalau begitu mengapa kita menjalin hubungan?
Apa itu rasa baru? Kasih sayang? Kalau begitu apa bedanya dengan yang sudah kita dapatkan?

Apa yang kita rasakan ketika berselingkuh? Rasa senang... khawatir... adrenalin... kebanggaan?
Untuk apa kita berselingkuh? Rasa baru atau rasa bangga?
Rasanya sangat kekanak-kanakan ketika kita melakukan perselingkuhan untuk alasan kebanggaan. Bagi gua personal memiliki banyak selingkuhan adalah reprensentasi dari ketololan yang dimanipulasi. Sebuah ketololan karena ketika hati kita tidak bisa bertahan pada hati lain untuk waktu yang lama namun bersikeras menjalin sebuah hubungan.

Lalu apakah selingkuh itu salah? Well, bagi gua pribadi sih tidak. Karena kita hidup untuk mencoba.
Memang akan ada pihak yang dirugikan, namun pada akhirnya semua itu hanya akan menjadi tanggung jawab masing-masing pihak. Ada resiko dari tiap tindakan, ada pilihan dari setiap kesempatan. Memang ini bisa saja berakhir pada ujung yang berantakan. Namun nantinya kita akan menyadari bahwa dari keberantakan itu ada nilai-nilai dan makna yang terserak diantaranya. Dan dengan begitu kita bisa tahu dari mana harus memulai kembali.

Dan pada akhirnya bagaimana ini akan berujung? Apa definisi hubungan yang bisa kita peroleh dari perselingkuhan yang kita jalani. Apakah ini menjadi sebuah permulaan baru atau sebuah bab baru?

Apakah kita akan memutuskan untuk mengakhiri yang lama dan memulai dengan yang baru. Menyadari bahwa segalanya memang berubah, diri kita berubah. Kita merasa memerlukan orang baru yang sanggup dan mau berjalan bersama perubahan diri kita. Berjalan bersama menemukan arah baru. Kita menyadari pada akhirnya ini adalah rasa cinta yang sebenarnya. Perselingkuhan hanyalah sebuah fase untuk menyakinkannya.

Atau apakah kita memutuskan untuk kembali dan memulai bab baru dalam buku yang sama. Kita menyadari bahwa dia yang kita sembunyikan itu hanyalah sebuah jalan bercabang yang pada akhirnya membawa kita kembali kepada jalan kita sebelumnya. Kita menyadari bahwa segala rasa, sensasi, kenikmatan dan kasih sayang yang kita nikmati dari dia yang kita sembunyikan tidak bisa menggantikan apapun yang telah melekat lebih dulu di hati kita. Kita menyadari bahwa semua itu hanyalah sebuah cara untuk membuat kita kembali kepada pasangan kita dengan sudut pandang yang baru dan menyadari bahwa kita sudah bersama orang yang tepat.

Atau...

Kita menyadari bahwa pada dasarnya kita tidak memiliki rasa apapun. Kita menyadari bahwa kita hanyalah kebebasan. Kita hanyalah jiwa yang tidak tertambat. Kita tidak memilik tempat berlabuh. Kita tidak memiliki jalan pulang...
Kita adalah jiwa yang datang dan pergi. Mencari kesenangan bersama orang lain dan menikmati kesedihan dalam diri sendiri. Kalo begini adanya, kita sebenarnya tidak pernah selingkuh. Kita hanya merasa bebas, dan pasangan kita hanyalah orang yang menganggap dirinya korban.

Akhir mana yang kita rasakan?
 Regards




Related Posts

There are 13 comments on post : Selingkuh : Kenapa dan Untuk Apa?

Freya Lenneth said... (Reply)

Man, you're so messed up. Lo abis keinjak gajah mana sih kok bisa mikir begini? Wakakakak. Jangan sampe deh ya pacar lu atau gebetan elu liat tulisan lu yang ini. Kalo kaga elu bisa ditinggal hahaha. Abisnya lu blg selingkuh itu indah sih hihihi. Gw bukannya mau menghakimi orang sih ya. Tapi coba deh pikirin perasaan orang yang diselingkuhi dan perasaan orang yang jadi selingkuhan kamu. Orang yang kamu selingkuhin itu sudah pasti sakit hati. Trus orang yg jadi selingkuhan kamu, kalo dia udah sayang kamu, juga pasti sakit hati dan mengharapkan kamu meninggalkan yang satu lagi. Hati cewek kalo udah disakitin itu pasti ujung-ujungnya membawa sengsara. Walau mungkin ada juga sih yang bisa berhati besar dan akhirnya mau memaafkan dan err... Bisa poligami? Tapi tetep aja, pasti akan ada hal-hal yang nantinya membawa kehancuran walau awalnya baik-baik aja.

M. Hudatullah said... (Reply)

kalo selingkuh sih memang asik-asik aja. itung2 eksplorasi, mhihihihi. Tapi kalo soal 'diselingkuhin' kayanya gak ada yang bakalan mau.

Tapi sebagaimana tulisan ini ditutup, mungkin benar kalau kita sebenarnya jiwa-jiwa bebas yang tak tertambat. mengurungnya dalam 'hubungan' hanya membuat kita tersiksa. makanya, mending hidup jomblo aja #eh...

Aul Howler's Blog said... (Reply)

Wow

kontroversial banget

Menurutku sih, selingkuh itu salah. Kalau misalnya perasaan ke pasangan tak seperti yang seharusnya ya.. it'd be better for that couple to be break. mendingan diputusin daripada diselingkuhin

moreover kalo selingkuh itu banyak menimbulkan kesalahan lain. ex: bohong, ingkar, khianat.
mending yang lurus-lurus aja deh hihihih

Meutia Halida Khairani said... (Reply)

kalau saya sih tidak pernah setuju yah tentang perselingkuhan. hehehe. makanya saya ngga pernah selingkuh. kalau selingkuh kan harus bohong juga, duit double juga keluarnya... ga enak deh..

yg diselingkuhin jg kok mau yaaa...? hehehe

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" said... (Reply)

Beuh.... Tulisannya berat, boooooo..... Eyke jadi menggelinjang-gelinjang sendirian nih.... Hihihihi..... >_<

Bahasanya cukup sastrawi dan isinya cukup filosofis... Keren....

Gloria Putri said... (Reply)

waduhhhh
abstain deh gw klo bahas selingkuh
*korek korek tanah*

Ellious Grinsant said... (Reply)

@ Freya Lenneth

I know, i just want to write what's my feeling and opinion.

Ellious Grinsant said... (Reply)

@ Huda Tula

Sebenarnya sih gua nggak pengen mempersuasi untuk menjadi pribadi yang bebas, gua hanya mencoba melihat bahwa selingkuh itu bisa membawa kita pada 3 pilihan akhir itu.

Ellious Grinsant said... (Reply)

@ AuL Howler

Setuju, mending lurus-lurus aja, hehehe...

Ellious Grinsant said... (Reply)

@ Meutia Halida Khairani

Setuju mbak, semua nggak ada yang mau diselingkuhin, tapi kalo nyelingkuhin pasti ada aja yang mau, hehehe...

Ellious Grinsant said... (Reply)

@ 1mmanuel'Z-Note5

Hehehe, thank you nuel...

Ellious Grinsant said... (Reply)

@ Gloria Putri

Aduh, jangan abstain dong, gunakan hak pilih suaramuuuuu *dilempar kertas pemilu.

Unknown said... (Reply)

Selingku dari pasangan resmi nya? Tanda nya g punya etika moral.lemah iman.aplg sbg kep rt yg se hrsnya memberikan contoh n sikap yg baik n benar.ingat kelak akan di pertanggung jawabkan smw amal perbuatan baik n buruk nya di hadapan yg kuasa.

Post a Comment