14 March 2017

Movie Review - Galih & Ratna

img:filmgalihdanratna.com
Bisa dibilang udah cukup lama gua nggak pernah lagi menyaksikan film Indonesia dan ingin buru-buru pulang untuk menulis reviewnya, karena filmnya bagus. Dan hal ini terjadi kembali setelah gua menonton film Galih & Ratna. Sebuah remake dari film Indonesia yang pernah populer di zaman dulu.

Film ini berkisah tentang Ratna, seorang siswi SMA yang pindah ke Bogor untuk tinggal bersama tantenya. Di sekolah barunya, Ratna bertemu dengan siswa terpintar di sekolah itu yang bernama Galih. Pertemuan pertama mereka yang berakhir manis, berkembang menjadi sebuah kisah cinta yang indah. Galih dan Ratna berpacaran semasa SMA. Namun hubungan cinta mereka tidak selamanya mulus, pada akhirnya ada hal atau pihak yang membuat hubungan cinta mereka dilanda problema. Dan pada akhirnya tuntutan zaman membawa mereka pada kesimpulan yang seharusnya.

Apa yang membuat gua sangat menyukai film ini. Pertama adalah karena film ini digarap dengan profesional. Cita rasa film Crazy Little Thing Called Loved dari Thailand itu sedikit terasa pada film ini. Perasaan senang, geli, haru, sedih bercampur aduk saat menonton film ini. Hebatnya lagi, sang sutradara cukup berhasil memadukan unsur essensial yang jadul pada film ini ke dunia modern. Dimana penggunaan kaset Mixtape yang biasanya akan sulit jika diterapkan di film era zaman sekarang, ternyata berhasil dilestarikan dengan cara yang juga terbilang cerdas.

Hal lain yang gua suka adalah penggarapan teknis film ini. Film ini digarap dengan serius dan berkelas. Keliatan dari penggunaan jenis kamera, tata artistik serta pecahayaan dikerjakan dengan baik, sehingga gambar yang dihasilkan indah dan cerah. Mungkin kekurangan dari film ini adalah minimnya pengambilan gambar model bird's eye, apalagi setting film ini dilakukan di Bogor yang pastinya bisa memberikan sajian gambar yang indah.

Kedua pemerang utama berakting dengan baik, walaupun bagi gua akting Sheryl Sheinafia terlihat lebih halus daripada Refal Hady. Namun chemistry diantara keduanya berhasil terjalin, ada adegan-adegan yang menurut gua sulit, namun mereka berhasil memainkannya dengan baik. Seperti ketika Galih meminta Ratna bernyanyi dengan menggunakan ukulele, bagaimana reaksi Ratna yang salting dan malu-malu berhasil ditunjukan secara natural. Karakter lainnya, walaupun sebenarnya tidak memiliki kaitan langsung dengan para tokoh utama, dan bahkan seolah berdiri sendiri, namun tetap bisa memberikan hiburan buat penonton, sehingga anda bisa dibuat ketawa-ketawa sendiri sepanjang film.

Secara keseluruhan Galih & Ratna telah berhasil menjadi salah satu dari beberapa film Indonesia berkelas dengan cerita yang berkualitas. Walaupun film ini merupakan remake, namun membuatnya untuk bisa cocok dengan zaman sekarang tanpa harus menghilangkan unsur-unsur esensial dalam sebuah film, merupakan sebuah keberhasilan dari tujuan dibuatnya sebuah film remake. Dan pastinya Galih & Ratna akan membawa anda keluar dari bioskop dengan senyuman dan sebuah pemikiran yang baru.

 
Score : 8,5 / 10



regards,

Related Posts

There are no comments on post : Movie Review - Galih & Ratna

Post a Comment